Sebenarnya aku masih ragu karena setelah acara ini ada agenda persiapan menyambut Teman Scientist kita dari SC, Unibraw, Malang. Mereka melakukan studi banding tentang Keilmiahan di IPB, khususnya di FORCES (Forum for Scientific Studies). Karena tawaran ke BSD itu berlangsung siang hari, sedangkan ada waktu luang bagiku untuk berkunjung ke SC Forces (red: Sekret) membantu persiapan teman-teman Forces.
Jarum jam pun berputar menunjukan siang hari, bergegas aku menuju Watershop, Bateng (lokasi pemberangkatan). Sebelum ke Tangerang, kami mampir di Portiby, Cimanggu untuk berangkat bersama dengan mobil.
Panas matahari menghiasi perjalanan kami dari Bogor ke Tangerang. Melalui jalan Jagorawi suasana perkotaan yang tertata rapi mulai tampak di kawasan BSD yang terkenal dengan perumahan elitnya. Pioner pengembangan kota mandiri di lokasi yang kami kunjungi adalah Bumi Serpong Damai (BSD) di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kota mandiri seluas sekitar 6.000 ha ini mulai dikembangkan pada tahun 1989.
Pengembangan BSD sebagai kota mandiri menorehkan prestasi sendiri. Wajah Serpong yang dulu didominasi lahan tidak produktif dan hutan karet sekarang berubah total. Saat ini wajah BSD dihiasi rumah-rumah mewah, gedung bertingkat, mal, pusat hiburan dan rekreasi, sekolah, universitas, rumah sakit, Ocean Park, pusat perkantoran dan bisnis pasar modern, serta berbagai fasilitas modern lainya.
Sukses pengembangan BSD City membuat pengembangan lahan membangun produk serupa. Salah satuny Lippo Group, yang mengembangkan dua kota mandiri di Jabodetabek, yaitu Lippo Village di Karawaci, Tangerang Selatan, dan Lippo Cikarang, di Bekasi, Jawa Barat.
Lippo Village, yang mencakup areal seluas 3600 ha, kini telah memiliki mal, hotel, kawasan pemukiman, sekolah, rumah sakit, hingga universitas. Sedangkan Lippo Cikarang terbagi menjadi dua kawasan, yaitu residensial seluas 1556 ha dan industri seluas 1244 ha.
Lippo bisa dikatakan sukses mengembangkn 2 kota mandiri tersebu.
Langkah ini jg diikuti pengembangan lainya, seperti Jababeka di Cikarang, Bekasi, dan Sentul City yang dikembangkan diatas lahan seluas 3100 ha di Sentul, Bogor.
Sementara itu, Corporate Communications Senior Manager BSD City, Idham Muchlis, menyatakan, tinggal di kota mandiri lebh banyak manfaatnya dibandingkan kerugianya. Selain bs menikmati berbagi fasilitas yang tersedia, para penghuni juga tidak perlu mengeluarkan waktu dan biaya yang besar. Sebab semua yang dibutuhkan ada di kota mandiri tersebut.
Itu sedikit cerita tentang BSD City. Senja hari kami sampai di Boulevard. Satpam sempat menjelaskan tempat peresmianya, karena kami belum tau lokasi sebenarnya. Ternyata kami belum terlambat, padahal dalam jadwal sudah menunjukan bahwa acara telah dimulai. Presentasi dari member e-Miracle Bandung mengawali acara itu.
Malam peresmian pun tiba, bertambah penasaran karena sebentar lagi Ustad yang terkenal dengan progam "Wisata Hati"nya itu akan meresmikan secara langsung. Seusai makan malam sembari berbuka puasa sunnah Kamis, acara pun segera dimulai. Ust. Yusuf Mansur datang beserta anak-anak didiknya yang hafidz Al Qur'an (berumur 7-10 tahun). Subhanallah......
Beberapa patah kata disampaikan ustad sebelum peresmian, lantunan surat Al Mulk dibacakan oleh adik-adik hafidz sempat menarik kekaguman kami. Akhir acara, ada sesi khusus dimana kami bisa lebih dekat bertegur sapa dengan beliau. Alhamdulillah, pertama kalinya aku bertemu langsung dengan Ust. Yusuf Mansur yang tak terbayang sebelumnya.
Anugrah dari Allah SWT sangatlah besar melalui Dhuha....
ALLAHU AKBAR...
Mujtahid Alfajri
Agroindustry Technology 46
Bogor Agricultural University
http://elfajry.blogspot.co
Referenced by Republika Magazine
Bookmark this post: |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar