Minggu, 06 Juni 2010

Syafakallah buat Akhi Roni... Puisi Untuk Alam dan Kawan....


Masjid Al Hurriyyah tampak ramai dengan sejumlah halaqah yang berjalan baik dari Asistensi PAI maupun Mentoring ISC. Ana bersama kak Aryo menunggu teman-teman yang lain sembari berdialog seru tentang kondisi di Palestina. Selama satu jam tak terasa, Akh Palung datang dari Student Center membawa rasa lelahnya karena seharian disibukkan dengan segudang aktivitasnya sebagai mahasiswa dan Ketua BEM TPB. Alhamdulillah bertambah satu lagi, grup halaqah malam itu. Akhirnya kak Aryo segera melanjutkan materi halaqah tentang "GAZA TIDAK MEMBUTUHKANMU" yang beliau bacakan dari Koran Republika. (Sebuah tulisandari mbak Santi Soekanto, wartawati senior, istri mas Dzikrullah. Wisnu Ramudya (wartawan juga) yang keduanya ikut dalam rombongan kapal Mavi Marvar).

Demikianlah, waktu halaqah berjalan hingga sampai pada perbincangan dimanakah ikhwah yang lain. "Deni, tadi pulang ke Astra dulu kak", jawab Akh Palung ketika ditanya kak Aryo. "Lalu Roni" tanyaku. "Roni sedang dirawat di Rumah Sakit" jawab Akh Palung. Sempat kaget sebenarnya, namun sebelumnya sudah diberitahu kak Aro bahwa Roni sakit. Malam itu juga, Palung ada rencana menjenguk ke Rumah Sakit sehingga ana ingin juga ikut bersamanya. Namun, Akh Palung menyarankan untuk bareng Deni saja besok, semakin tak sabar rasanya. Ya sudahlah, mungkin kesempatan itu datangnya besok.

Naik sepeda motor diboncengkan kak Aryo, menuju Astra karena kebetulan beliau juga tinggal di Astra. Sesampai di kamar, ana mandi dan membereskan meja dan buku-buku semuanya. Tiba-tiba Deni sms, "Fajri, dimana liqa'nya? Kok ana chek kosong? Malam ini Liqa' Mabit kan?" Kurang lebihnya seperti itu...
Ana balas smsnya, "Afwan akh, liqa' sudah selesai. Oh ya Roni sakit, besok ana ikut jenguk ya?"
"Innalillah, Roni sakit?" jawab Deni. Sepertinya Deni belum tau apa yang terjadi, "Iya sekarang Roni sakit dirawat di RS. Ana tau dari Palung, Fajri kira Deni sudah tau.".


Selang beberapa waktu, ana menuju kantin untuk makan malam. Deni datang dari Masjid, dan berniat mengajak malam itu juga untuk menjenguk Roni. Tentu, dengan senang hati, ana ikut tetapi tanya dulu ke Palung yang sudah berangkat boleh atau tidak. Akhirnya, boleh namun ia menyarankan untuk tak menginap karena yang jaga di Rumah Sakit malam itu banyak juga.


Bergegap malam itu, sekitar pukul 11.30 kami berangkat menuju Rumah Sakit. Ana kira ada di RS. Karya Bhakti ternyata bukan, karena kalau tidak salah tadi sewaktu liqa' Palung menyebutkan Perempatan Yasmin. Kurang lebihnya, RS yang terdekata adalah RS. Karya Bhakti. Beberapa menit kami tunggu disana, karena Receptionist mengatakan tak ada pasien bernama "Saeroni". Ana coba hubungi Hp Palung berpuluh-puluh kali namun tak kunjung diangkat.

Akhirnya kami pergi mencari RS yang lain terdekat dari Karya Bakti. Rintikan hujan pun mulai menetesi tubuh dan motor yang kami tumpangi. Namun, tak lelah jiwa ini mencari tujuan yang belum jelas. Terpaksa, ana hubungi kontak Roni tetapi juga belum ada jawaban (di reject). Tak putus asa ana hubungi terus, sambil melihat perjuangan Deni yang sedang memboncengkan ku dibelakangnya. Akhirnya, di sms seorang teman Roni bahwa beliau sedang dirawat di Rumah Sakit Atang Sanjaya, Lanud, AU.


Kami datang di tempat tujuan, dengan syukur karena Rumah Sakit yang dicari telah diketemukan. Segera bersigap menuju Ruang Resepsionis menanyakan kamar Roni dirawat, namun tak ada seorang pun yang menunggu. Kami cari sendiri kamar-kamar yang ada di sana, dengan harapan dari balik jendela terlihatlah kawan kami terbaring. Alhamdulillah, kami dipertemukan bersama teman-teman Roni yang lain yang juga menjenguk. Malam ini kami menginap di Rumah Sakit untuk memberikan semangat untuk kawan kami.

Rasa iba muncul ketika melihat kawan kami sakit terbaring. Roni masih bisa diajak berbicara walau harus menahan rasa sakitnya. Sejak Senin sore, dia dirawat di Rumah Sakit diantar Kak Robi (Kakak dari Etos). Pagi pun tiba, aku masih terduduk di atas kursi mendampingi Roni yang tengah berbaring lemah dan dibangunkan dari tidur ku oleh Kak Robi . Adzan subuh berkumandang, segera ku cari mussola. Karena ku belum tau tempatnya, Satpam yang tengah menjaga ku tanya. "Dimana Pak, Musolla berada?" tanyaku. "Ada di pojok sana dik, sebelah Kamar Jenazah" jawab Pak Satpam.


Sholat subuh kami jalankan berjama'ah, setelah itu kembalilah kami ke Ruang Parkit (Kamar Roni dirawat). Sakit yang ia rasakan kambuh, seperti tertusuk-tusuk kepalanya. Akhirnya pijatan kami berikan pada Roni untuk meringankan sakitnya.


Waktu pun berjalan, saatnya kami berpamitan. Karena sudah ada jadwal kuliah yang menanti di hari ini. Dengan sepeda motor, Deni mengantarku pulang. Dan apa yang terjadi? Sepeda motor itu kempes ditengah jalan dan Deni harus segera sampai di tempat perbaikan motor (bengkel) agar tak terjadi masalah yang lebih rumit.


Untuk itu, ana berjalan kaki dari Desa Situ Gede (kata Kakek dan Nenek yang saat itu berjalan di sepanjang jalan) menuju Asrama. Subhanallah ana malah sengan, bukanya sedih karena ditinggal teman yang harus ke bengkel. Namun, pemandangan pagi yang indah ana rasakan dan terdengar seruling khas Sunda. Sepanjang perjalanan ana buat puisi dalam bentuk update status Fb, seperti ini:


Banyak gunung menjulang....

Mentari terbit di balik awan.......

Indahnya sawah ladang nan elok rupawan....

Pelajar SD, SMP, SMA riuh gembira ke sekolah dengan berjalan......


Petani pun rajin berkebun berdatangan....

Hari ini aq sendiri, namun serasa banyak teman......

Moment ini pun harus diabadikan...


Suara jangkrik bersahutan dari balik tanaman.....

Burung-burung tengah asyik berkicauan....

Sungai dengan derasnya menghantarkan aliran........

Pare, nenas, talas, singkong, pala, jagung, pisang bertebaran....

Upz, ternyata ku lewati juga 'Taman Persemayaman'....


Aduh, mulai deh angkot, mobil, motor memenuhi jalanan....

Perjalanan pun, masih panjang.....

Sampailah di desa Cikarawang, melewati jembatan....

Gubug mungil berdiri di tengah persawahan....

Jajaran Pinus di tepi jalan berderetan...



Warga pun mulai berlalu lalang.......

Pepohonan pakis, menghiasi semak rerumputan...

Diselimuti cengkraman paku-pakuan...


Sang Surya pun naik membawa sinaran...

dan Menara Alhur tampak di ujung pandangan...

Terlihatlah satpam di perbatasan kampus mengatur jalanan....

Alhamdulillah, Astra mulai kelihatan...

Hati pun bertambah riang gembira dan senang.....


Namun, timbulah rasa belas kasihan...

Ada rumah kecil yang telah usang...

Sebelahnya ada kandang berterali besi tanpa hewan....

Sayap-sayap lembut sudah tak berkilauan...


Penelusuran ini harus di akhiri, sayang...

Karena jarak aku dan dia sudah berdekatan....

Semalaman kami tidur memenuhi ruangan......

Membawa semangat agar dirimu diberi kesembuhan....

Teringat juga keluhan seorang kawan karena sakit tak tertahankan...

Saat subuh pusing menusuk sakitnya bukan kepalang....

Ku ringan kan sakitnya dgn lembutnya pijatan...

Dengan harapan, Semoga lekas sembuh kawan.....

dan kita pun kan bersama kembali Berjuang...


Syafakallah
Rabu, 2 Juni 2010
Mujtahid Alfajri
http://www.millatfacebook.com/elfajry/
http://elfajry.blogspot.com/


Share/Bookmark
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

1 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Lega Problema on 5 Juli 2010 pukul 01.38 mengatakan...

Cerita yang sungguh bagus Hid...ikutakn lomba cerpen aja...

>
[+/-]Show or Hide Comments

Posting Komentar

Bogor Agricultural University

Bogor Agricultural University
"Mencari dan Memberi Yang Terbaik"

LDK Al Hurriyyah

LDK Al Hurriyyah
"Inspiration of Togetherness"

FORCES

FORCES
"Go Scientist...!!!"

AGRIA SWARA

Boneka Horta & POTTY

 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All