Kamis, 06 Agustus 2009

TAMAN REKREASI TAMAN KARTINI, 20 MEI 2009




Memasuki kota Rembang dari arah Blora, maka kita bisa langsung menuju Taman Rekreasi Taman Kartini. Taman ini terletak kurang lebih 500 meter dari pusat kota Rembang, menempati lokasi yang sangat strategis, karena berada di jalur jalan raya utama (utara) yang menghubungkan Kota Semarang – Surabaya serta beberapa kota lainya. Kami menuju pantai dengan berjalan kaki menyusuri trotoar dari arah alun-alun Kota Rembang. Sebelum sampai di pantai kami menemui jembatan di tengah jalan yang menghubungkan kanan dan kiri jalan, tentu kami mencoba untuk menyebranginya serta mendokumentasikan kebersamaan ini.

Beberapa meter setelah memasuki pintu gerbang, maka kami mendapati sebuah bangunan megah yang bertuliskan Perpustakaan Multimedia Kota Rembang. Kami sempatkan untuk mengunjungi perpustakaan tersebut, di dalamnya terdapat ratusan buku dan beberapa komputer gratis disedikan di sana. Salah satu petugas menyuruh kami untuk melengkapi identitas di buku tamu, maka Kasnawilah yang mencoba mengisi buku tadi dengan kami berempat. Bangunan yang ada di sebelah pantai itu ternyata adalah Gedung Eks-gereja Kristen Jawa yang sengaja dirubah menjadi Perpustakaan Modern berbasis Teknologi Informasi. Setelah merasakan kesejukan di bangunan tersebut, maka kami melanjutkan ke gerbang pembelian tiket Pantai Kartini. Kami berempat diberikan harga Rp 7000,00 maka segeralah kami iuran untuk membayar biaya masuk.

Kenyamanan udara yang diselimuti aneka jenis pohon yang rindang mulai kami rasakan. Dengan melalui jalan setapak yang permanen, maka kita akan menjelajahi seluruh taman. Di sini pun ada arena bermain anak-anak seperti ayunan, timbangan, komedi putar, tempat luncur, dan lain-lain. Namun kami tidak menyempatkan untuk mencoba beberapa permainan tersebut, kami langsung mencari kakek-kakek yang bisaa menjual ikan pepes dengan mengendarai sepeda kesayangannya. Yudha lah yang tau pertama kali, karena sebelumnya ia pernah mencobanya. Akhirnya kami menenukan kakek itu, yang sedang duduk di dekat pantai bersama pedagang yang lain. Kami pun memilih beberapa ikan pepes yang dijual, dan semuanya ternyata belum pernah aku rasakan. Kakek tersebut merupakan satu-satunya yang menjual ikan pepes kami tidak menghiraukan pedagang yang lain. Ada pedagang es yang menawari, kemudian kami pun membeli sebagai minumanya dan ibu tersebut meminjami tikar untuk kami gunakan mencicipi makanan hasil pilihan dan beristirahat.

Bersebelahan pantai kami pilih untuk merasakan enaknya ikan-ikan pepes pilihan dengan segarnya es. Sepoi – sepoi angin kami rasakan sembari menikmati makanan khas Rembang. Masakan itu kami habiskan dengan nasi putih yang dibawa dari rumah besaerta peralatan makan lainya. Tentu saja kami juga bermain air dengan membawa piring-piring sisa untuk dicuci sampai bersih. Wah nyamanya saat itu, setelah melahapnya kami pun beristirahat beberapa menit di tikar beserta bercerita tentang keelokan pantai kartini Rembang. Saya sempat tertidur sebentar sedang teman yang lain asyik bercerita dan megabadikan keceriaan kami.

Sholat asar pun kami tunaikan di musolla kecil di dekat pantai, setelah membereskan peralatan dan tikar yang digelar. Ternyata pada tempat wudlunya tidak menyala, ada tempat seperti pemandian yang menyediakan air wudlu. Akhirnya kami pun ke sana dan dari beberapa kamar mandi yang menyala hanya satu saja. Astagfirullah, bagaimana dengan fasilitas yang lain? Kebetulan di sana sedang sepi sehinggatidak kami permasalahkan. Tentu ada biaya untuk memasuki kamar mandi meski hanya untuk berwudlu, ya sabar saja namanya juga fasilitas umum. Dengan imam Gunaryo kami memulai sholat, tenyata selain kami dari belakang tampak makmum orang lain.

Beranjak ke pantai, maka kita akan menyaksikan deretan perahu dengan warna-warni yang diparkir di atas tepi laut. Karena saat kami ke sana kebetulan sedang pasang sehingga serbuk pasir tidak tampak dari tepian pantai. Sedangkan pemiliknya istirahat untuk memulihkan tenaga, setelah semalam sentuk bergumul mencari rejeki untuk keluarga. Sebagai obyek wisata andalan, Pantai Kartini telah dilengkapi beberapa fasilitas. Bagi wisatawan yang memiliki hoby memancing, di sini sangat cocok. Apalagi ditemani oleh deburan ombak yang mengalun sepanjang hari tanpa mengenai lelah. Dan bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Samudera tersedia beberapa perahu atau motor boat yang bisa disewa dengan ongkos yang cukup murah.
Jenuh bergumul dengan ombak maka kita bisa mampir di bangunan yang dirancang untuk memancing, arena bebek renang kayuhan, dan menikmati tepian pantai. Kami mencoba naik bebek-bebekan tersebut, namun karena tidak ada penjaganya artinya permainan tersebut sedang di liburkan. Maka kami pun mengendarai bebek yang dipasang di tepian dan tergembok rantai untuk merasakanya. Wah tidak bisa bergerak gerutu kami, akhirnya hanya foto-foto lucu yang kami ambil bersama. Di dekat arena itu, terdapat kincir angin yang dihubungkan dengan kabel-kabel listrik kecil dan di sebelahnya kita bisa melihat deretan perahu-perahu unik berjajar di tepian pantai. Perjalanan ini pun berakhir, kami pun mencari bus untuk mengantar pulang. Sungguh pengalaman yang menyenangkan, telah membuktikan kebersamaan ini. Mudah-mudahan abadi selamanya dan sampai jumpa Rembang.

Sabtu, 11 Juli 2009
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Bogor Agricultural University

Bogor Agricultural University
"Mencari dan Memberi Yang Terbaik"

LDK Al Hurriyyah

LDK Al Hurriyyah
"Inspiration of Togetherness"

FORCES

FORCES
"Go Scientist...!!!"

AGRIA SWARA

Boneka Horta & POTTY

 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All